Apa yang tercetus di benak saat mendengar kata-kata karir di coffee shop? Mungkin ‘barista’ adalah...
Mengapa banyak orang kantor yang senang sekali nongkrong di coffee shop? Ini bukan sekadar melepas penat atau nongkrong dengan teman-teman selepas kerja. Ada juga yang membawa pekerjaan mereka ke sana. Apalagi, coffee shop langganan mereka mempunyai fasilitas wifi gratis. Makanya, jangan heran bila orang kantoran makin betah berlama-lama di coffee shop.
Ada juga yang beralasan bahwa coffee shop effect menyebabkan mereka bisa lebih fokus dan cepat selesai mengerjakan urusan kantor. Tidak hanya pekerja kreatif atau freelancer, profesional purnawaktu juga banyak yang sepakat dengan alasan ini. Jadi, seperti apa sih, kedai kopi pilihan orang kantoran?
Banyak alasan orang kantoran memilih bekerja di kedai kopi. Bagi freelancer, biasanya mereka hanya mencari pergantian suasana. Lagipula, bisa suntuk bila terlalu lama mendekam di rumah saja.
Bagi pekerja kantoran, alasannya bisa beragam. Selain lebih dekat dengan sumber kafein, mereka merasa lebih leluasa dan konsentrasi bekerja di coffee shop. Tidak perlu deg-degan sering direcoki bos yang sering mengecek pekerjaan mereka.
Lalu, bagaimana dengan era pandemi Covid-19 ini? Sebagian pekerja mungkin ada yang tetap harus WFH (working from home), sementara sisanya masih WFO (working from office). Ada juga yang terkena jadwal gabungan keduanya. Masihkah orang kantoran memilih coffee shop sebagai pelarian sementara dari tempat kerja?
Jika ya, kedai kopi seperti apa yang jadi pilihan mereka? Inilah daftar kedai kopi pilihan orang kantoran meski pandemi:
Terlalu lama mendekam di kubikel kantor kadang membuat seseorang merasa terpenjara. Memang sih, mereka sudah berusaha mendekorasi kubikel mereka agar terlihat lebih ‘meriah’. Namun, bagaimana bila suntuk belum hilang-hilang juga, sehingga mengganggu konsentrasi kerja?
Solusinya tentu saja kabur sejenak ke kedai kopi. Apalagi bila interiornya cantik dan segar, serta ada pilihan outdoor venue. Siapa tahu, bekerja di udara terbuka bisa melegakan otak dan ide-ide segar kembali keluar dengan lancar.
Ada yang bisa fokus bekerja dalam suasana tenang. Tapi, ada juga yang malah gelisah, karena merasa seperti bekerja di tengah kuburan, malam-malam pula. Menurut penelitian dari University of British Columbia pada 2021, memang ada orang-orang yang membutuhkan sedikit keramaian untuk menstimulasi otak mereka saat bekerja.
Jika Anda termasuk yang tipe ini, maka tidak heran bila kedai kopi jadi tempat pelarian sempurna, meski hanya sementara. Apalagi, rata-rata level kebisingan di tempat semacam ini sekitar 70 desibel. Masih menurut penelitian yang sama, level kebisingan ini justru memicu ide-ide kreatif dari pemikiran mereka yang membutuhkan “tanda-tanda kehidupan” di sekitar mereka untuk produktif bekerja.
Sebaik-baiknya si bos, tetap saja ada yang suka ketar-ketir saat saban hari bos datang mengecek pekerjaan mereka. Rasanya seperti anak kecil yang sedang mengerjakan ujian. Agar tidak tertekan, Anda pun suka kabur sejenak ke kedai kopi … membawa serta pekerjaan, tentu saja.
Tidak salah sih, selama komunikasi dengan atasan tetap terjaga. Jangan sampai atasan mengira Anda kabur untuk membolos, apalagi bila pekerjaan tidak selesai tepat waktu. Jangan sampai kena teguran keras. Selain itu, hindari kabur sejenak ke kedai kopi bila sedang ada rapat penting yang membutuhkan kehadiran semua staf.
Ini juga jadi alasan khas di balik kedai kopi pilihan orang kantoran. Banyak yang saat membayangkan kantor sudah stres duluan. Penyebabnya bisa jadi karena perasaan harus kerja, kerja, dan sekali lagi kerja keras.
Kedai kopi memberikan nuansa yang tentu saja berbeda dengan kantor. Ada rasa rileks yang bisa didapatkan orang kantoran di sini. Apalagi bila kebetulan koneksi wifi lebih kuat daripada di kantor. Ditambah dengan kopi serta camilan enak, bekerja terasa lebih menyenangkan.
Mungkin banyak yang sepakat bila ada yang bilang, kafein ibarat steroid bagi para pekerja. Ini juga yang menjadi alasan dari munculnya fenomena ‘coffee shop effect’. Efek ini terjadi saat seseorang mengaku merasa lebih cepat menyelesaikan pekerjaan saat di kedai kopi daripada di rumah atau kantor sendiri.
Apalagi, rata-rata kedai kopi tidak menyediakan kopi dalam kemasan sachet. Mereka stok biji-biji kopi dari berbagai jenis tanaman kopi. Kopi yang dihasilkan pun berkualitas tinggi. Level kafein yang dikonsumsi dapat meningkatkan produktifitas pekerja kantoran. Yang tadinya mudah mengantuk karena bosan jadi semakin semangat bekerja.
Nah, inilah daftar kedai kopi pilihan orang kantoran. Tidak hanya yang ada koneksi wifi yang kuat dan menu yang enak, kedai kopi pilihan mereka juga harus menawarkan suasana nyaman.
Sumber:
https://journal.sociolla.com/lifestyle/guide-lifestyle/mengenal-coffee-shop-effect/
https://www.merdeka.com/uang/resep-sukses-kedai-kopi-tetap-bertahan-di-tengah-pandemi.html
https://ottencoffee.co.id/majalah/kedai-kopi-menjadi-tempat-kerja-mengapa-tidak
Apa yang tercetus di benak saat mendengar kata-kata karir di coffee shop? Mungkin ‘barista’ adalah...
Saat ini, bekerja di kedai kopi sudah menjadi pemandangan lumrah. Apalagi, kota-kota besar tempat banyaknya...
Saat ini, kopi bukan lagi minuman yang dimonopoli generasi tua. Kopi sudah banyak macamnya, mulai...
Apa yang bisa disebut menu coffee shop terbaik di Jakarta Selatan? Pastinya, harus ada kopi....